Hari ini cuma pengen menulis. Apapun hanya ingin ditulis. Entah apa yang akan disampakan, Setidaknya aku belajar lagi untuk berbagi pikiran. Meringankan beban. Karna kadang permasalahan itu nggak tau penyebabnya. Tapi hati gundah gulana. Semrawut tak tentu arah.
Tentang sejarah kehidupan yang Allah ta'ala kasih kesempatan ini kepada saya. Serasa ditampar langsung untuk segera sadar bahwa Allah ta'ala sayang banget sama saya. Ia banyak banget ngasih nikmat dan kesempatan kepada saya. Tapi saya makhluk lemah, banyak kesempatan itu nggak dimanfaatkan dengan baik. Saking lemahnya, terlalu lama asyik dengan kehidupan yang nggak bermanfaat sama sekali. Brsyukur Alhamdulillah, rasa sesal yang teramat dalam membuat saya merasa diberi jalan kembali untuk membuat jalan yang baru. Biarlah history perjalanan kemaren menjadi sebuah perjalanan pembelajaran. Aku berasa ditampar berkali-kali untuk sadar betul bahwa nikmat dan karuniaNya banyak. Nggak pantas lagi sekarang untuk mengeluhkan apapun. Pun itu mengeluhkan jodoh yang masih dinanti. Nggak boong sama diri sendiri kalo memang saat ini sering galau tentang teman hidup. Sekarang saya yakin seyakin yakin nya, nggak ada waktu lagi untuk mengeluhkan itu.
Nikmat berteman, bersaudara, nikmat berkumpul bersama teman. Nikmat berorganisasi, membicarakan sebuah agenda untuk diri sendiri, untuk masyarakat, untuk ummat. Berjam-jam betah di markas, hanya sekedar membicarakan hal-hal lucu dan nggak penting.
Saya rasa semua orang punya riwayatnya masing-masing. Entah perjalanan dia yang selalu mulus, yang terlihat sempurna dan dimudahkan. Misal ia seorang yang cantik, kemudian di kuliah memiliki nilai IPK membanggakan, lanjut lulus keterima dengan mudah sekolah keluar negeri. Kemudian dipinang dengan seorang pria idaman banyak wanita, memiliki anak yang lucu dan mengemaskan. Waw Subhanallah. Cerita sesempurna itu pun ternyata Allah ta'ala menyisipkan sebuah bumbu kehidupan untuk dinikmati. So, jangan merasa paling nelangsa. In Sha Allah, Allah ta'ala selalu memberikan jalan kemudahan bagi dia yang mau mendekat, bertaubat dan memperbaiki diri. Dalam Qur'an nya mengatakan, "Laa yukallifullahu nafsan illa wus'ahaa" Allah tidak akan membebankan sesuai dengan kemampuannya.